Mengenal Sakit Kepala, Cara mengobati dan Cara Pencegahannya
Sakit kepala adalah penyakit umum yang semua orang pernah mengalaminya. Penyakit ini sudah tidak asing lagi bagi semua orang. Cara pengobatannya pun sangat mudah, bisa dengan meminum obat pereda sakit kepala, minum air putih yang cukup, dan lebih banyak istirahat. Tapi yang ande perlu tahu, sakit kepala memiliki jenis yang berbeda-beda. Itulah kenapa kita tidak boleh asal meminum obat untuk sakit kepala yang sedang kita derita. Bahkan, jika sakit kepala tersebut berkelanjutan kita harus segera memeriksakan permasalahan terebut pada dokter agar kita mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penyebab sakit kepala diakibatkan oleh berbagai hal, namun secara umum sakit kepala bisa dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu sakit kepala yang tidak terkait dengan penyakit lain atau disebut juga sebagai sakit kepala primer dan sakit kepala yang diakibatkan oleh penyakit lain atau disebut juga sakit kepala sekunder.
Berikut adalah beberapa tipe sakit kepala primer yang paling sering terjadi :
- Sakit kepala tegang
- Migrain
- Sakit kepala Cluster
Dan dibawah ini adalah beberapa penyakit yang menyebabkan sakit kepala sekunder yang umum terjadi :
- Sakit kepala yang disebabkan oleh kondisi infeksi seperti meningitis. Infeksi juga dapat berasal dari bagian tubuh lain selain kepala, seperti yang terjadi pada kasus sinusitis, flu, infeksi telinga, serta infeksi pada gigi.
- Trauma. Misalnya akibat terbentur atau stelah mengalami kecelakaan.
- Adanya pendarahan atau sumbatan pembuluh darah di dalam otak.
- Kanker otak.
- Pengar (hangover).
- Sakit kepala rebound. Sakit kepala ini disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi obat pereda sakit
Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan lebih lanjut karena sakit kepala yang diderita mungkin saja merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius.
Pengobatan Sakit Kepala
Pengobatan sakit kepala yang dilakukan harus dilihat dari gejala yang dialami dan berdasarkan penyebabnya, karena tidak semua tipe sakit kepala bisa diatasi dengan meminum obat pereda sakit kepala saja. Temui dokter untuk mendiagnosis masalah kesehatan yang menyebabkan sakit kepala.
Jika anda mengalami gejala-gejala berikut selain sakit kepala, segera ke rumah sakit terdekat :
- Kesulitan berbicara
- Gangguan pada penglihatan
- Salah satu sisi tubuh menjadi lemah atau lumpuh
- Leher kaku
- Hilang kesadaran
- Demam tinggi
- Sulit berjalan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah sakit kepala, seperti istirahat yang cukup, mengelola stres dengan baik, dan rutin berolahraga. Selain itu anda juga harus mencari tahu apa yang menjadi pemicu sakit kepala yang anda alami dan berusaha untuk menghindarinya.
Cara Mengobati Sakit Kepala
Pengobatan sakit kepala yang dilakukan harus dilihat dari gejala yang dialami dan berdasarkan penyebabnya, karena tidak semua tipe sakit kepala bisa diatasi dengan meminum obat sakit kepala saja.
Pada awalnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, dilanjutkan dengan tes fisik dan jika penyebabnya tidak terdeteksi, tes lanjutan mungkin akan dilakukan. Beberapa tes lanjutan yang dapat dilakukan adalah tes urine, tes darah, tes mata, X-Ray sinus, CT scan, dan MRI scan. Selain itu, pemeriksaan dengan electroencephalogram(EEG) mungkin akan disarankan oleh dokter apabila sakit kepala yang anda alami disertai oleh gejala lain seperti kejang. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin akan melakukan tes spinal tap dengan mengambil sampel cairan dari kanal tulang belakang untuk memeriksa kemungkinan adanya infeksi tertentu.
Pengobatan sakit kepala tegang
Pada umumnya obat-obatan yang dijual bebas, seperti ibuprofen, paracetamol, dan aspirin bisa mengatasi sakit kepala tegang sesaat. Selain itu, beberapa terapi alternatif juga bisa dilakukan untuk mengurangi stres, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Terapi perilaku kognitif yaitu terapi dimana pasien diajari untuk mengelola stres yang bisa memicu sakit kepala tegang.
- Terapi air hangat
- Pijat
- Meditasi
- Latihan relaksasi
Pengobatan Migrain
Secara garis besar, pengobatan migrain dibagi menjadi dua, yakni pengobatan untuk meredakan gejala (abortif) dan pengobatan pencegahan
- Pengobatan abortif. Untuk meredakan gejala migrain, anda dapat mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter seperti asteaminofen (parasetamol), ibuprofen, aspirin, obat-obatan golongan triptans, ergotamine, obat-obat anti mual, serta obat golongan glukortikoid.
- Pengobatan pencegahan. Tidak semua penderita migrain memerlukan pengobatan pencegahan. Anda mungkin akan disarankan untuk mengonsumsi obat pencegahan apabila anda mengalami serangan setidaknya empat kali dalam satu bulan, serangan berlangsung selama 12 jam atau lebih, apabila obat-obatan antinyeri tidak membantu meredakan gejala, atau apabila migrain menyebabkan kelumpuhan atau mati rasa. Pengobatan untuk mencegah serangan ini antara lain obat penghambat beta (beta-blocker), golongan antidepresan, obat antikejang, serta obat anti-inflamasi non-steroid terutama naproxen.
Sakit kepala akibat migrain memerlukan penanganan khusus, tidak seperti sakit kepala jenis lainnya. Selalu konsultasikan dengan dokter anda untuk mendapatkan pengobatan migrain yang paling tepat sesuai dengan kondisi anda.
Obat pereda nyeri yang dijual bebas tidak efektif untuk mengatasi sakit kepala cluster. Sakit kepala tipe ini muncul secara tiba-tiba dan bisa mereda dengan cepat. Ada beberapa langkah yang bisa membantu mengatasi sakit kepala cluster, yaitu :
- Menggunakan triptan nasal spray yang diresepkan oleh dokter, seperti sumatriptan atau zolmitriptan. Obat ini disemprotkan ke dalam hidung.
- Mengkonsumsi obat pencegahan.
- Menghirup oksigen 100 persen menggunakan masker.
- Menggunakan obat suntik seperti sumatriptan untuk meredakannya dengan cepat saat serangan melanda.
0 comments:
Post a Comment